1
KESUNYIAN
Langkah demi langkah telah ku lewati
Menyisir jalanan sepi penuh onak duri
Kedipan mata seolah tak terkendali
Meski telah ku obati sepenuh hati
Air mata mengalir terus membasahi pipi
Tak kuasa tuk membendung perasaan hati
Meski telah ku coba menghibur diri
Namun ia tetap tak bisa terobati
Sungguh sunyi hidup ini
Tanpa kekasih yang mendampingi
Apakah di sana sama seperti diriku yang menanti
Mengharap hari yang lama berganti
Bila nanti tiba saat yang dinanti
Bahagiakah engkau berada di sisi
Jalani cinta sehidup semati
Meski dunia tak ada lagi
Rivan’s Merawang, Senin 01 Februari 2010
Untuk istriku yang ada di seberang – Belitong
2
KAKI-KAKI RINDU
Pijar-pijar tapakan kaki
Mengitari bumi tanpa henti
Tanamkan niat dalam hati
Meski harus mendaki puncak yang tinggi
Keikhlasan harus selalu menemani
Saat nafas hendak berhenti
Karena manusia tiada yang abadi
Walaupun tembok membentengi
Kaki-kaki rindu yang menghiasi
Tuk menapaki ridho ilahi
Mengharap pintu-pintu Jannati
Terbuka untuk kumasuki
Ya Allah ilahi rabbi …
Jadikan hamba manusia yang berserah diri
Untuk taat dan terus mengabdi
Hingga akhir hayatku nanti
Rivan’s Merawang, Jum’at 05 Februari 2010
18:41 WIB, ba’da magrib
3
DERITA DAN PENGHARAPAN
Ufuk Barat telah dipenuhi warna merah
Sisa-sisa cahaya mulai tak lagi cerah
Derita hidup kian mendarah
Sekujur tubuh rasa bernanah
Pelukan tak lagi mesra
Jauh semakin terasa
Haruskah hidup jauh dari-Nya…
Meratap jalanan penuh dosa
Sungguh hina jika terpedaya
Oleh bujukan makhluk ciptaan-Nya
Semakin terasa engkau sengsara
Bagai terdiam dalam penjara
Bahagia tak akan datang
Tanpa hajat yang diundang
Berserahlah dengan memandang
Berharap esok menjadi tenang
Rivan’s Merawang, Sabtu 06 Februari 2010
19:11 WIB
4
PENGHARAPAN YANG TERAKHIR
Percikan wangi-wangi surga kian jauh
Penghambaanku masih belum kutambah
Siang dan malam telah engkau atur untukku berserah
Seisi alam telah menghamparkan diri untuk tempatku menyembah
Aku lengah dan terbuai
Bujukan nafsu semakin menguntai
Sadarku semakin terbengkalai
Bisikan syetan terus mengintai
Sadarku belum terbangun
Tetesan embun telah di ujung daun
Saatku hendak terbangun…
Titipan usia mulai menjadi pikun
Kuasakan diriku untuk berfikir
Menyemangati dengan berzikir
Kuserahkan semua hidupku untuk yang terakhir
Mengharap bahagia di Yaumul Akhir…
Rivan’s Merawang, Minggu 07 Februari 2010
20:22 WIB
5
PUISI UNTUK STAIN
Lima tahun sudah ku tempuh bangku pendidikan
Dan telah memberiku segudang pengetahuan
Yang mungkin tak dapat lagi untukku hitung jumlahnya
Walau harus meneteskan keringat darah dan air mata
Ia telah memberikanku modal tuk mengarungi nuansa kehidupan dunia
Yang penuh dengan berbagai problema
Sebut saja STAIN namanya
Perguruan tinggi Islam berstatus negeri di Bangka yang pertama
Alumninya telah tersebar di seluruh Pulau Bangka
Bahkan sampai ke Pulau jawa dan sekitarnya
Rasa banggapun tertanam di dada
Walau hati sedikit berduka
Duka yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Hanya dengan bahasa yang terbata-bata
Yang mungkin tak dapat dimengerti maksudnya
Tetapi itulah adanya
Semua pasti tahu dan merasakannya
Tak terkecuali tua ataupun muda
Karena luka yang terlalu lama
Dan tak ada yang dapat mengobatinya
Setidaknya ini menjadi sebuah berita
Yang harus diterima dan harus merubahnya
Agar semua nantinya merasa lebih bangga
Karena cita-cita telah tercapai tujuannnya
Alhamdulillah akhirnya
Ku ucapkan untuk semua
Semoga jasa-jasa dapat diganti oleh-Nya
Hingga menjadi penyelamat di akhirat nantinya…
Riding Panjang, 01 Muharram 1431 H
18 Desember 2009 M
6
KESENDIRIAN
Hidup yang sendiri
Bagaikan tiada yang perduli
Hati terasa sepi
Ibarat tajamnya belati
Siap menyayat yang terpatri
Tiada daya tuk berlari
Fitrah telah tertanam dalam diri
Melekat dan selalu menghiasi
Dalam bumi yang dipijaki
Seolah tak terkendali
Bergerak sekehendak hati
Seakan tak mau berhenti
Hingga jantung tak berdenyut lagi
Dan akhirnya mati
7
KEJAMNYA KEHIDUPAN
Gelora bergemuruh menggeletar
Membakar semua yang menghampar
Melenyapkan semua yang di sekitar
Menghanguskan semua yang beredar
Begitu kejam kehidupan yang fatamorgana
Menghanyutkan semua yang membahana
Melenakan semua yang terpesona
Merobohkan semua yang telah dibina
Kiniku tiada berdaya
Melewati semua yang membudaya
Mengarungi semua yang berbahaya
Menapaki jalanan yang penuh dengan tipu daya
Waktu berputar seolah tak terasa
Membutakan semua manusia
Meski usaha telah diupaya
Manfaat dan pahala ditentukan Yang Kuasa
Rivan’s Merawang, Senin 08 Februari 2010
15:42 WIB
8
PUJIAN RINDU
Remang-remang malam menyelimuti sunyiku
Menelangsa ke batas sadarku
Mengganti suasana sepi hatiku
Menghibur asmara dan rinduku
Dikau selalu menyemangatiku
Mendampingi setiap hariku
Memberi senyuman setiap memandangku
Menenangkan disetiap gelisahku
Sungguh mulia pekertimu
Membuat diriku kagum padamu
Bukan merayu tapi hanya memujimu
Semoga jadi penyejuk hatimu
Terimakasih kuucapkan untukmu
Dari suami yang sangat mencintaimu
Tak ingin kujauh darimu
Hidup bersama selamanya denganmu
Rivan’s Merawang, Jum’at 09 Februari 2010
21:50 WIB,
9
MENGHARAP YANG TAK PASTI
Serpihan noda-noda dosa
Melekat di jiwa yang menggelora
Menutupi seluruh raga
Menjadikan hati seperti hampa
Duka yang membara
Menggelepar seketika
Menghanyutkan suasana
Membutakan fikiran dan mata
Jiwa yang sepi
Melenakan seisi hati
Menjadikan hidup sepeti mati
Semuanya tiada berarti
Mengharap sesuatu yang abadi
Duduk termangu tanpa henti
Tuli dan bisu jadi semedi
Menharap sesuatu yang akan terjadi
Rivan’s Merawang, Minggu 10 Februari 2010
19:33 WIB, Menjelang Isya’
10
DALAM BUAIAN
Helai-helai kertas berserakan
Disinari matahari pagi berkilapan
Menggetarkan pena-pena dalam ratapan
Menggoreskan tinta tanpa haluan
Pilar-pilar kehidupan
Membangkitkan kekuatan
Bergemuruh bagai aungan seekor macan
Bercahaya bagai purnama rembulan
Remang-remang kesunyian
Tertanam dalam kesendirian
Merangkul hingga keseluruh badan
Dibayangi angan yang menakutkan
Rindu-rindu tak kesampaian
Hati terhanyut dalam buaian
Membawa mimpi dalam peraduan
Bagaikan terbang di atas awan
Rivan’s Merawang, Jum’at 12 Februari 2010
21:19 WIB
11
SYAIR RINDU
Bait-bait syair rindu
Kurakit dalam malam yang syahdu
Menyelimuti hati yang menggebu-gebu
Merajut dalam bayanganmu
Kusiram dengan alunan asmara
Memecah sepi yang menggelora
Dipenuhi dengan canda dan tawa
Membuat suasana jadi gembira
Sunyi kurakit dengan pesona
Menjadikan hari penuh dengan warna
Sepi hatiku jadi sirna
Dibuai oleh gelora asmara
Rindu yang tiada tara
Gelisah kian melanda
Renungan batin yang didera
Menghapus semua yang dirasa
Syahdu yang ditunggu
Jadikan fikiran termangu
Mengharap hadir dirimu
Tuk mengobati hati yang rindu
Rivan’s Merawang, Sabtu 13 Februari 2010
19:33 WIB
12
KEBAHAGIAAN
Tirai asmara kurajut dalam leka
Menyemarakkan nyanyian-nyanyian rindu
Bisikan yang meronta
Menjadikan rasa dan candu
Kulihat mentari menari-nari
Dihiasi warna-warni pelangi
Jadikan hari penuh dengan seri
Menyibakkan gempita penuh arti
Semarak di hari yang bahagia
Menyejukkan gelora yang membara
Memberikan berbagai rasa
Canda dan tawa terus bersama
By: Nayrus al-‘Alim el-Rayyan
Rivan’s Merawang, Minggu 14 Februari 2010
13:20 WIB
13
RINDU YANG MEMBARA
Sunyiku terhentak
Pijakan kaki melangkah serentak
Bergetar tanpa arah
Lukaku jadi berdarah
Tetesan embun hilang seketika
Daun-daun jadi berguguran
Rinduku membara
Tanpa henti terus menerjang
Gemerincik percikan gerimis hujan
Nadiku berdenyut kencang
Bergemuruh menembus hutan
Tanpa henti terus menelan
Hati bertambah penasaran
Oleh dawai-dawai nada nyanyian
Luruh seketika bertebaran
Hanyut dibawa kesepian
Rivan’s Merawang, Minggu 14 Februari 2010
21:25 WIB
14
MENANTI HADIRMU
Rintik gemerincik deruan hujan
Dimalam yang sepi seorang diri
Melayang jiwaku dalam angan
Menanti hadirmu di sisi
Tak mungkin itu terwujud
Meski letih dengan bersujud
Biar hati terus hanyut
Sampai nadi tak lagi berdenyut
Begitukah penantian ini
Terus sabar menahan diri
Tuk bertemu dengan bidadari
Mengharap ridha menyertai
Mampukan hati bertahan
Menanti berhentinya hujan
Hingga hadirmu mengobati kesepian
Untuk diriku yang sendirian
Rivan’s Merawang, Minggu 14 Februari 2010
21:57 WIB
By: Nayrus al-‘Alim el-Rayyan
My Poem – Puisiku
BalasHapusSalam
Bermacam-macam akhlak sahabat dan isteri (Nabi saw) terhadap Nabi saw yang disembunyikan:
https://drive.google.com/file/d/1BIERBFIAAzJr_0inSWbjkMSRKfCv5qMe/view?usp=drivesdk
sila copy jika mahu.
Terima kasih was Salam.